"Tinju" Boris Johnson, Bukti Kuatnya Hubungan Bilateral RI-Inggris"

 


Jokowi bertemu dengan PM Inggris Boris Johnson di sela-sela KTT G7 di Jerman dengan penuh suasana keakraban. Ada momen yang terekam video saat Boris Johnson 'meninju' lengan Jokowi dalam prtemuan itu.

Momen pertemuan Jokowi dan Boris Johnson itu dilihat dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/6/2022). Boris Johnson awalnya datang ke sebuah ruangan dan Jokowi langsung menyambutnya.

Keduanya lalu duduk di atas sofa yang sama saling berhadapan. Boris Johnson kemudian menanyakan kabar Jokowi. Dia mengaku senang bertemu dengan Jokowi sambil 'meninju' tangan Jokowi.

"Saya sangat senang bertemu denganmu," kata Boris Johnson kepada Jokowi.

Merespons hal itu, Jokowi tampak tersenyum. Jokowi juga menjawab dengan 'Ya'.

Selain itu, Boris Johnson tampak menyapa Menlu RI Retno Marsudi yang hadir mendampingi Jokowi dalam pertemuan itu. Hadir juga Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

Menlu Retno mengatakan kedua pemimpin mengapresiasi kuatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris. Dalam pertemuan itu, kata Retno, Boris Johnson mengatakan road map untuk kerja sama bilateral sudah ada.

"Dengan sudah adanya road map tersebut, maka akan lebih mudah untuk memperkuat hubungan kedua negara," kata Retno seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Hal lain yang disampaikan Jokowi dan Boris Johson adalah keduanya bersepakat memperkuat kerja sama di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan ketahanan pangan.

Indonesia-Inggris Sepakati Roadmap Kemitraan 2022-2024

Indonesia dan Inggris menyepakati Roadmap Kemitraan Indonesia-Inggris 2022-2024 pada pertemuan bilateral antara Menlu RI dengan Menlu Inggris di London, 19 April 2022.

Menlu RI Retno Marsudi menggarisbawahi arti penting Roadmap tersebut dalam peningkatan hubungan bilateral kedua negara.

“Roadmap Kemitraan Indonesia-Inggris ini menjadi dokumen strategis, memberikan panduan kerja sama penguatan kemitraan bilateral yang saling menguntungkan," ujarnya.

Roadmap ini memuat program kerja sama strategis di bidang ekonomi, politik, keamanan dan lingkungan hidup. Salah satunya adalah kesepakatan menghapuskan praktik perdagangan diskriminatif melalui penjajakan pembuatan mutual recognition untuk standardisasi dan sertifikasi.

Roadmap juga mencakup kerja sama transisi energi, kesehatan, mendukung Indonesia sebagai bagian rantai pasok industri global, serta penguatan kerja sama regional dan global, termasuk dukungan Inggris kepada Presidensi G-20 Indonesia".

Menlu Retno menyampaikan Roadmap ini akan mendorong peningkatan kemitraan kedua negara ke level yang lebih tinggi di tengah dinamika dan tantangan geo-politik global.

“Kemitraan yang bervisi ke depan, berlandaskan prinsip-prinsip saling menghargai, saling menguntungkan, dan sejalan dengan norma dan hukum internasional serta shared value Indonesia-Inggris," ujarnya.

Disepakatinya Roadmap ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan bilateral kedua Menlu di Jakarta, 11 November 2021. Implementasinya akan dimonitor kedua Menlu dengan bantuan pajabat senior kedua negara.

Menlu Retno juga bertemu dengan Richard Graham, Anggota Parlemen Inggris yang juga merupakan Utusan Perdana Menteri Inggris bidang Perdagangan untuk membahas pemajuan kerja sama bilateral kedua negara. Menlu Retno menekankan bahwa “dukungan Parlemen kedua negara adalah kunci keberhasilan dalam meningkatkan kemitraan Indonesia-Inggris ke tingkat yang lebih tinggi lagi."

Selain membahas kerja sama bilateral, kedua Menlu membahas presidensi Indonesia di G20 tahun ini. Menlu Retno sampaikan apresiasi atas dukungan Inggris terhadap presidensi Indonesia. Kedua Menlu juga membahas situasi di Ukraina dan dampaknya bagi perekonomian dunia.

Inggris merupakan anggota G-20 dan mitra penting kerja sama bilateral Indonesia. Meski di tengah pandemi, nilai perdagangan bilateral kedua negara meningkat 18% di tahun 2021, dari USD 2,2 miliar menjadi UD 2,6 miliar. Sementara investasi Inggris di Indonesia meningkat 67%, dari USD 192,8 juta menjadi USD 322,9 juta.

Iklim Bisnis Indonesia-Inggris

Upaya Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan investasi asing langsung dengan mengembangkan iklim usaha- seperti yang terlihat melalui Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) – mendorong dunia usaha Inggris untuk mempertimbangkan investasi lebih lanjut. Kamar Dagang Inggris di Indonesia (BritCham) memperkirakan bahwa investasi Inggris telah menciptakan lebih dari 1 juta pekerjaan di Indonesia.

Indonesia memiliki surplus perdagangan (barang) dengan Inggris. Inggris adalah pasar penting untuk alas kaki, pakaian, dan produk kayu Indonesia.

Meningkatkan perdagangan kedua negara adalah solusi yang saling menguntungkan (“win-win”) bagi Inggris dan Indonesia. Hari ini adalah tonggak penting lainnya dalam upaya ini - karena proses JTR telah selesai, dan JETCO telah diluncurkan.


0 Response to " "Tinju" Boris Johnson, Bukti Kuatnya Hubungan Bilateral RI-Inggris""

Posting Komentar