Wahai Indonesiaku, Engkau Kuat melawan Stunting

 


Jokowi direncanakan menghadiri puncak Perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada 7 Juli 2022.

"Presiden Joko Widodo akan hadir secara langsung setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di Eropa," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam rapat koordinasi secara daring yang diikuti jajaran pimpinan BKKBN dan Pemko Medan, Selasa (28/6).

Berdasarkan rundown acara, Jokowi ditulis akan mengunjungi dua tempat yakni Kecamatan Medan Belawan dan Lapangan Merdeka Kota Medan yang menjadi lokasi puncak Harganas.

Di Belawan, Jokowi akan melakukan peninjauan pelayanan keluarga berencana (KB) dan menyerahkan bantuan sosial berupa pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak stunting dan lanjut usia. Selain itu Jokowi juga akan memberikan alat bantu untuk kaum difabel.

Jokowi juga akan meninjau program bedah rumah panggung sekaligus berdialog dengan masyarakat di Belawan. Kemudian menghadiri kegiatan Harganas di Lapangan Merdeka Kota Medan.

Nantinya Jokowi akan disambut dengan tarian lokal "Semarak Indonesiaku" dari Kampung KB binaan Dinas Kebudayaan Kota Medan. Lalu Jokowi akan meletakkan batu pertama Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan.

Kegiatan terakhir Presiden Jokowi dalam acara puncak Harganas 2022 yakni melepas karnaval kendaraan 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Harganas ke- 29 menjadi ajang konsolidasi dan koordinasi bagi tim percepatan penurunan stunting kabupaten/kota dan provinsi. Kepala daerah berprestasi yang telah berhasil mengendalikan stunting di wilayahnya akan mendapat penghargaan dari BKKBN di acara puncak Harganas 2022.

Harganas, Momentum untuk Menciptakan Keluarga Berkualitas

Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 diperingati pada 29 Juni. Tahun ini, peringatan Hari Keluarga Nasional akan dilangsungkan di Medan, Sumatera Utara. Harganas akan diselenggarakan secara hybrid, yakni secara daring dan luring. 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto menjelaskan bahwa momentum Harganas harus digunakan sebagai ajang sosialisasi dan optimalisasi fungsi keluarga di Indonesia. 

"Optimalisasi delapan fungsi keluarga, yakni: agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan untuk mewujudkan keluarga yang berketahanan," ujar Agus, dikutip laman Kemendikbud. 

Harganas merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga terhadap upaya memperkuat ketahanan nasional. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa.

Tema yang diangkat pada Hari Keluarga Nasional 2022 masih sama seperti tahun lalu, yaitu fokus pada penurunan stunting anak.

Harganas menjadi ajang sosialisasi kepada keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting.

Diketahui, saat ini angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen (SSGBI 2021). Masih ada target besar untuk capai angka stunting 14 persen pada 2024. 

Karena itu menurut Deputi Agus, keluarga adalah tonggak pertama yang harus bisa mencegah terjadinya stunting. Melalui pencegahan sejak sebelum perkawinan, sampai 1000 hari fase kehidupan "Harganas ini akan menjadi momentum mengajak masyarakat untuk entaskan stunting di seluruh wilayah Indonesia," ungkapnya. 

"Kerja sama antar K/L dan mitra kerja terkait harus dioptimalkan dalam persiapan dan penyelenggaraan HARGANAS," ucapnya. Sekretaris Utama (Sestama) Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat Tavip Agus Rayanto menjelaskan, rencana tema besar yang akan diusung dalam penyelenggaraan Harganas adalah "Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting" dengan tagar #KeluargaKerenCegahStunting.

Sejarah Harganas

Hari Keluarga Nasional pertama kali digagas oleh ketua BKKBN di era Presiden Soeharto, yaitu Haryono Suyono.

Gagasan ini disambut baik oleh pemerintahan kala itu dan mulai dirayakan sejak 1993. Terdapat makna mendalam dari dipilihnya tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional (HARGANAS). 

Indonesia mengumumkan kemerdekaan di pada tahun 1945, situasi nasional belum juga kondusif.

Kondisi tersebut memaksa masyarakat Indonesia dihadapkan dengan wajib militer untuk mempertahankan kemerdekaan.

Banyak orang yang terpisah dengan keluarga karena dipanggil ke medan perang saat itu. Pada 22 Juni 1949, Belanda akhirnya menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia secara utuh. 

Perang berakhir dan para pejuang mulai kembali kepada keluarganya. Peristiwa kembalinya para pejuang untuk berkumpul kembali dengan keluarganya tercatat pada satu minggu setelah kedaulatan Indonesia diberikan, yaitu 29 Juni 1949. 

Adapun tiga pokok pikiran terkait HARGANAS, meliputi: Mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa Menghargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa Membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera. 

Pada 1993, Soeharto menetapkan 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Namun, peringatan ini baru mendapat legalitas pada 15 September 2014, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014 tentang penetapan 29 Juni sebagai HARGANAS dan bukan hari libur.


0 Response to " Wahai Indonesiaku, Engkau Kuat melawan Stunting"

Posting Komentar