Dunia tengah diliputi kekhawatiran
akan terjadinya resesi. Kekhawatiran di tingkat global meningkat setelah
sejumlah survei serta proyeksi lembaga mengingatkan besarnya potensi resesi.
Tidak hanya Amerika Serikat (AS),
sejumlah negara maju juga diperkirakan akan masuk ke jurang resesi dalam waktu
dekat. Namun, ekonomi Indonesia diramal mampu tumbuh tinggi pada tahun ini dan
2023.
“Untuk Indonesia sepertinya kecil
kemungkinan ekonomi kita kontraksi karena didorong konsumsi domestik dan
investasi domestik,” ungkap Ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail, dikutip Minggu
(17/7/2022).
Bank Dunia, meramal pertumbuhan
ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,1% pada tahun ini. Ramalan tersebut memang
lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 5,2%. Namun masih lebih
tinggi dibandingkan realisasi 2021 yang mencapai 3,7%.
Sementara untuk 2023 mendatang,
ekonomi Indonesia diperkirakan lebih tinggi, yaitu 5,3%.
Konsumsi domestik dan investasi
memegang andil lebih dari separuh perekonomian tanah air. Sementara yang
berhubungan dengan eksternal, yaitu ekspor impor hanya 30%.
Sehingga badai besar yang menghantam
dunia saat ini tidak berdampak signifikan terhadap Indonesia, berbeda dengan
kawasan Eropa hingga Amerika Selatan dan Afrika. Ditambah situasi pengelolaan
fiskal yang tidak tepat, maka ada kecenderungan kena resesi dan stagflasi lebih
tinggi.
“Ekonomi Indonesia tidak terlalu
terhubung dengan ekonomi global,” jelasnya.
Maka dari itu penting bagi pemerintah
untuk menahan laju inflasi. Dengan demikian daya beli masyarakat terjaga dan
pemulihan ekonomi dapat terus berlanjut.
“Data-data riil menunjukkan pemulihan
ekonomi terus berlanjut dan bahkan terakselerasi,” kata Ekonom Bank Mandiri
Faisal Rachman.
“Inflasi juga walau meningkat tapi
masih dalam taraf manageable. Kuncinya memang pada peran kebijakan pemerintah
terutama dalam menjaga pasokan dan distribusi barang dalam mengendalikan harga,
terlepas dari keputusan untuk menaikkan subsidi untuk energi dan bahan bakar,”
paparnya.
Meski begitu, pemerintah juga tetap
harus waspada dengan berbagai kemungkinan. Apalagi perang Rusia - Ukraina
sebagai pemicu pemburukan ekonomi dunia belum ada titik terang.
“Uncertainty
memang masih tinggi. Tapi memang shock sudah diabsorb
oleh pemerintah dengan peningkatan subsidi. Tapi seberapa kuat dan efektif juga
akan bergantung juga pada seberapa lama dan intensif masalah global supply chain, energy crisis, dan
perang Rusia Ukraina.” pungkasnya.
0 Response to "TERUNGKAP! RAHASIA EKONOMI INDONESIA YANG BIKIN KEBAL RESESI"
Posting Komentar