SEPUTAR INDONESIA - Jokowi menyatakan bahwa jajarannya terus mendorong percepatan penyaluran bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) bagi kalangan masyarakat penerima manfaat di seluruh Indonesia, yang saat ini telah mencapai 40 persen.
Hal itu disampaikan saat Presiden meninjau langsung penyerahan BLT BBM, sembako, dan BLT bagi peserta program keluarga harapan (PKH) di Kantor Pos Cabang Pembantu Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kamis.
"Di seluruh Indonesia telah tersalurkan kurang lebih 40 persen, memang masih banyak yang belum, masih 60 persen. Ini akan terus kita dorong agar itu bisa segera cepat selesai," katanya dalam keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta.
Presiden juga memastikan bahwa BLT BBM tersebut akan diserahkan kepada seluruh masyarakat penerima manfaat hingga ke pelosok Tanah Air, sebagaimana yang ia tinjau di Maluku Barat Daya, salah satu kepulauan terluar Indonesia.
"Ini Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk kepulauan terluar yang berdekatan dengan Timor Leste, yang berdekatan juga dengan Australia," katanya.
Kegiatan yang ditinjau langsung Presiden Jokowi menandai dimulainya penyerahan BLT BBM di Maluku Barat Daya.
"Ini sudah kita serahkan BLT BBM di wilayah ini telah dimulai," ujarnya.
Ibu Negara Iriana Jokowi turut serta mendampingi Presiden dalam kegiatan peninjauan dan penyerahan BLT BBM di Kantor Pos Moa.
Pengalihan Subsidi BBM untuk Perlindungan Sosial Dinilai Tepat
Ekonom senior Faisal Basri menilai penyesuaian harga minyak merupakan fenomena global. Sehingga, dia mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi harus bisa dipahami dengan baik.
Faisal menyebut kenaikan harga BBM sudah terjadi hampir di semua negara, termasuk produsen besar seperti Arab Saudi.
"Harga di Indonesia lebih murah dibandingkan produsen utama minyak, Arab Saudi," kata Faisal dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/2022).
Setelah kenaikan, Faisal meminta langkah pemerintah selanjutnya adalah memitigasi dampak potensi meningkatnya inflasi serta mengurangi tekanan pada masyarakat yang rentan secara ekonomi.
"Gunakan semua instrumen untuk meringankan beban rakyat," ungkap Faisal.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan salah satu tujuan dari kebijakan subsidi adalah redistribusi, agar distribusi pendapatan menjadi lebih merata. Dengan menetapkan harga lebih murah, barang yang disubsidi menjadi dapat dijangkau oleh masyarakat yang miskin sekalipun.
"Subsidi BBM tampak tidak sejalan dengan tujuan tersebut karena ternyata orang miskin sedikit menggunakan BBM dari pada orang kaya. Sementara itu, subsidi BBM membutuhkan anggaran sangat besar," ujar Faisal.
0 Response to "Jokowi Mempercepat Distribusi BLT BBM, Tidak Akan Ada Yang Terlewatkan"
Posting Komentar