Jokowi Menekankan Pentingnya Kemampuan Perusahaan Startup dalam Membaca Pasar



SEPUTAR INDONESIA - Dalam acara pembukaan BUMN Startup Day 2022 yang dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Jokowi meminta agar pendirian perusahaan startup harus sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh pasar.

Sebagaiman diketahui, ekonomi digital akan menjadi salah satu instrumen dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2030, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai Rp 4.500 triliun, atau 40 persen dari total ekonomi di Asia Tenggara.

“Ini pertumbuhan yang luar biasa. Momentum ini juga bersamaan dengan mayoritas penduduk muda, sekarang 54 persen populasi adalah masyarakat dengan usia di bawah 35 tahun. Artinya Indonesia punya market yang besar dan potensi menjadi sebuat kesinambungan antara ekonomi digital dan sumber daya manusianya ini tidak bisa terelakkan lagi,” tegas Erick Thohir.

Untuk mengembangkan startup di Indonesia, Jokowi mencanangkan program pengembangan startup yang Bernama “Merah Putih Fund”. Dengan adanya program yang disokong oleh BUMN ini, diharapkan perusahaan startup di Indonesia akan jauh lebih baik dalam membaca kebutuhan pasar dan berkembang lebih pesat.

“Di BUMN Startup Day ini kita coba mebdorong BUMN untuk mulai dekat dengan startup. Kita minta BUMN tidak langsung berinvestasi, tapi harus ada pendampingan dengan para venture capital di BUMN,” ucap Erick.

Jokowi Desak Startup Terjun ke Sektor Pangan untuk Atasi Krisis Pangan

Jokowi mendesak perusahaan startup untuk terjun ke sektor industri pangan. Hal ini harus dilakukan agar ketahanan pangan nasional tetap terjaga di tengah ancaman krisis yang mengintai dunia.

Menurut Jokowi, penanganan krisis pangan nasional adalah sebuah peluang besar untuk turut dimanfaatkan dengan teknologi. Sayangnya, jumlah perusahaan startup yang bergelut di bidang agrikultur saat ini hanya 4 persen.

"Hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ, karena di dalam urusan pangan itu ada yg namanya urusan produksi, ada yg namanya urusan distribusi, ada yang namanya urusan pasar. Di sini ada peluangnya semua," seru Jokowi.

Kembali ia menekankan, urusan pangan di pasar dalam negeri bukan hanya sekadar beras saja. Jokowi menilai, macam-macam jenis produk pangan seperti sorgum, porang, singkong, hingga sagu bisa turut dimanfaatkan.

"Sehingga ini menjadi sebuah peluang besar dan target konsumen dari petani di ladang, dari nelayan di lautan, sampai masuk melompat ke dapurnya ibu-ibu rumah tangga. Peluangnya sangat besar sekali," ujar Jokowi.

0 Response to "Jokowi Menekankan Pentingnya Kemampuan Perusahaan Startup dalam Membaca Pasar"

Posting Komentar