Segesit kancil, Sepandai abu nawas kunci memajukan Ekonomi Indonesia



SEPUTAR INDONESIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut dibutuhkan pemikiran jurus kancil melompat-lompat seperti Abu Nawas untuk menyiasati perekonomian di tengah ketidakpastian global saat ini.

Ia mengatakan saat ini landscape perekonomian global berubah pasca pandemi covid-19 dan ketegangan geopolitik. Arahnya pun tidak bisa ditebak.


"Dibutuhkan pemikiran yang Abu Nawas, yang kancil-kancil, melompat-lompat, tapi memang harus seperti itu," kata Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (7/9).


Menurut Jokowi, tidak bisa hanya bekerja dengan fokus pada ekonomi makro saja, tetapi juga harus memperhatikan mikro.


Selain itu, Jokowi juga menuturkan dalam keadaan ekonomi yang tidak pasti ini, segala instrumen yang dimiliki pemerintah, seperti instrumen fiskal dan moneter kadang luput.


Namun, kata dia, ini tidak hanya dialami Indonesia. Tapi semua negara di dunia.


"Betul-betul kita diuji karena geopolitik global sangat tidak jelas," imbuh Jokowi.


Sebelumnya, Jokowi mengaku mendengar curahan hati para pemimpin dunia soal kondisi ekonomi saat ini.


Jokowi menerangkan berbincang dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres dan para pimpinan negara G7. Semuanya, kata Jokowi, mengeluhkan hal yang sama, yakni soal kondisi perekonomian.


"Beliau-beliau menyampaikan, 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit. Terus kemudian seperti apa? Tahun depan akan gelap.' Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati," ujar Jokowi pada Silaturahmi Nasional PPAD di Sentul, Bogor.


Jokowi menilai dampak krisis perekonomian dunia telah terasa. Ia kembali mengutip Dana Moneter Internasional (IMF) soal 66 negara diprediksi ambruk.


Dia juga menyebut lonjakan inflasi di sejumlah negara. Pada saat yang sama, negara-negara di dunia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.


"Pertumbuhan ekonomi turun, tapi inflasi naik, harga-harga barang semua naik. Ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan, dunia pada kondisi yang mengerikan," terang Jokowi.


0 Response to "Segesit kancil, Sepandai abu nawas kunci memajukan Ekonomi Indonesia"

Posting Komentar