Jokowi Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia melalui HUT TNI




SEPUTAR INDONESIA - HUT TNI ke-77 merupakan momen penting bagi Jokowi untuk memajukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, utamanya adalah kualitas daripada prajurit TNI. Hal ini sejalan dengan era revolusi industri 4.0 di mana perubahan yang signifikan dan dinamis dalam segala bidang adalah hal yang penting.

“SDM unggul Indonesia maju harus dijabarkan internal Mabes TNI dan mabes angkatan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas prajurit TNI,” ujar pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati atau yang akrab disapa Nuning di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Nuning mengatakan, kualitas prajurit TNI harus unggul dibandingkan dengan prajurit negara-negara lain. Kualitas prajurit harus ditingkatkan sejalan dengan era revolusi industri 4.0.

Proses pendidikan dan latihan di lingkungan TNI harus memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi agar diperoleh keuntungan organisasi pendidikan berupa efisiensi.

“Keuntungan lain adalah pengajaran kepada peserta didik atas pemanfaatan teknologi informasi dan digitalisasi dalam penugasan selanjutnya di kotama (komando utama) operasional dan/atau kotama pembinaan,” ujar Nuning.

Kualitas prajurit TNI, ujarnya, juga harus ditingkatkan untuk mengawaki teknologi militer terkini. Contohnya, pemanfaatan unmanned system (sistem tanpa awak), baik berupa robot maupun artificial intelligent dan cyber defense.

Kualitas prajurit TNI berikutnya yang harus ditingkatkan adalah kemampuan akademik, baik di bidang metodologi cara berpikir maupun di bidang komunikasi.

Menurut Nuning, kualitas metodologi cara berpikir secara ilmiah sangat dibutuhkan para prajurit TNI untuk senantiasa menggunakan perspektif yang ilmiah di dalam menyelenggarakan operasi militer.

Sedangkan, kualitas di bidang komunikasi sangat ditentukan kemampuan menggunakan bahasa-bahasa internasional. Sangat penting bagi prajurit TNI pada level tamtama dan bintara untuk mahir paling tidak berbahasa Inggris.

“Kemudian, para perwira pertama harus mampu berbahasa Inggris dan satu lagi bahasa internasional, apakah bahasa Prancis, Mandarin, Spanyol, dan lain-lain. Sedangkan, para perwira menengah harus mampu berbahasa Inggris dan dua bahasa internasional lainnya,” tutur Nuning.

Dikatakan, hanya satu kunci dalam menyiapkan keunggulan SDM prajurit TNI, yakni semua lembaga pendidikan TNI mencapai akreditasi nasional dan akreditasi internasional.

Dengan mencermati perkembangan lingkungan baik regional maupun global, maka kebutuhan kekuatan TNI harus digelar secara proporsional sesuai dengan eskalasi ancaman.

Bahkan, kata Nuning, kebutuhan gelar kekuatan TNI juga ditujukan untuk mengantisipasi bencana alam di berbagai daerah sehingga dibutuhkan reaksi kecepatan TNI yang harus hadir minimal 4 jam pascabencana.

“Tentu saja output dan outcome Kogabwilhan sudah diperhitungkan melalui berbagai macam simulasi untuk melaksanakan berbagai macam OMP (operasi militer perang) dan OMSP (operasi militer selain perang). Termasuk di dalamnya adalah simulasi penganggaran agar pembentukan dan operasionalisasi Kogabwilhan tidak menjadi beban keuangan negara. Beberapa perspektif dan teori keamanan nasional telah dikaji untuk menilai berbagai kriteria dan parameter efektifitas Kogabwilhan,” katanya.

0 Response to "Jokowi Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia melalui HUT TNI"

Posting Komentar