Penguatan UMKM, Solusi Jokowi dalam Mengahadapi Resesi

 


SEPUTAR INDONESIA - Tidak dapat dipungkiri, ancaman badai resesi yang akan melanda dunia kini kian nyata. Sebagai solusi dalam memitigasi dampak dari ancaman resesi tersebut, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memegang peran penting sebagai fondasi utama dan bantalan dalam menjaga keberlangsungan jalan nya perekonomian di dalam negeri.

Untuk itu, Jokowi menekankan agar pembangunan serta pengembangan sektor UMKM digalakkan kembali dalam rangka mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh gelombang resesi di kemudian hari.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yakin ancaman resesi global yang diprediksi terjadi pada tahun 2023 dapat diantisipasi dengan sejumlah upaya penguatan UMKM. 

“Jadi harus diselesaikan dengan pemberdayaan UMKM. Karena 97 persen lapangan kerja kita dihasilkan melalui UMKM,” ujar Sandiaga di Kantor Kemenparekraf, Senin, 3 Oktober 2022.

Ia menyatakan resesi di antaranya terlihat saat tidak ada lagi lowongan kerja, sehingga banyak pengangguran. Sedangkan untuk sejumlah komoditas yang harganya menanjak, menurut Sandiaga, suplainya harus ditambah.

Sandiaga menyatakah pihaknya masih menghitung soal potensi dampak dari resesi maupun inflasi akibat kenaikan harga BBM terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif. "Minggu depan sudah bisa dirilis,” ucapnya.

Yang pasti, beberapa imbasnya sudah terlihat dari penurunan tingkat keterisian hotel dan nilai uang yang dibelanjakan para wisatawan. "Terutama tingkat konsumsi oleh-oleh seni kriya," ujarnya. "Tapi kami meyakini bahwa kekuatan kita adalah domestic economy."

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebelumnya membeberkan UMKM tak luput dari imbas resesi global. Bila dunia mengalami resesi, menurut dia, maka permintaan terhadap produk UMKM akan turun.

Tak hanya itu, sebagian bahan baku yang masih diimpor UMKM juga terhambat pasokannya. “Cuma memang UMKM kita ekspornya masih rendah. Masih 15 persen. Jadi lebih di dalam negeri,” ujar Teten.

Akan tetapi, selama daya masyarakat masih terjaga dan masih ada program jaminan sosial, Teten optimistis permintaan terharap produk-produk UMKM di dalam negeri cukup baik.

Oleh karena itu, menurut Teten, yang dibutuhkan saat ini adalah masih kuatnya daya beli dari pasar dalam negeri agar bisa menghidupi UMKM. “Sekarang kalau misalnya banyak orang kehilangan pekerjaan, program jaminan sosial ya itu untuk memperkuat belanja atau konsumsi rumah tangga,” kata dia.


0 Response to "Penguatan UMKM, Solusi Jokowi dalam Mengahadapi Resesi"

Posting Komentar