Jokowi Berangkat ke Uni Emirat Arab Bahas Kerja Sama Ekonomi

  

 

(Jokowi) akan melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab. Kunjungan ini setelah rangkaian kerjanya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, dan Ukraina serta Rusia. 

Jokowi mengatakan dalam kunjungannya ke Uni Emirat Arab akan melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi.

“Saya akan berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab,” katanya, Minggu (26/6/2022). 

Jokowi juga mengungkapkan bahwa kunjungan ke negara di Timur Tengah ini bukan hanya penting bagi Indonesia, namun juga negara-negara berkembang.

“Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” kata Jokowi.

Sementara itu, selama kunjungan kerja ke luar negeri pemerintah akan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. 

"Selama saya di luar negeri pemerintahan akan dipimpin oleh Bapak Wakil Presiden. Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan, terima kasih,” tutup Jokowi. 

Indonesia-UEA Luncurkan Perundingan IUAE-CEPA, Langkah Memperkuat Hubungan Dagang ke Dua Negara (2021)

Hubungan perdagangan Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) memasuki babak baru.

Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Minister of State for Foreign Trade Uni Arab Emirates (UAE), Thani bin Ahmed Al Zeyoudi meluncurkan Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) hari ini, Kamis (2/9) di Bogor, Jawa Barat.

Peluncuran Perundingan IUAE-CEPA ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA.

Peluncuran ini sekaligus menandai dimulainya perundingan putaran pertama IUAE-CEPA yang dilaksanakan pada 2—4 September 2021. 

Sebelumnya, kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi melalui IUAE-CEPA dicapai pada pertemuan Mendag Lutfi dengan Menteri Thani Al Zeyoudi pada 8 April 2021 dan 30 Maret 2021.

Rencana perundingan IUAE-CEPA ini juga telah mendapatkan persetujuan pimpinan kedua negara yaitu Presiden RI, Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

“Hari ini kami dengan bangga meluncurkan negosiasi IUAE-CEPA yang sekaligus menandai babak baru hubungan perdagangan kedua negara. Ini adalah upaya sangat penting dan substansial yang dilakukan Indonesia dan UEA untuk meningkatkan perdagangan bilateral yang dapat memberikan manfaat bagi perekonomian kedua negara dan menyejahterakan masyarakat,” jelas Mendag Lutfi.

Sebagai kesepakatan yang komprehensif, lanjut Mendag Lutfi, inisiatif ini akan mencakup akses pasar, aturan untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi.

“CEPA harus menjadi platform ekonomi yang andal dan inklusif yang akan mengangkat berbagai sektor bisnis dari semua skala, dari perusahaan multinasional hingga usaha kecil dan menengah,” ungkap Mendag Lutfi.

Menurut Mendag, ada tiga hal utama yang menjadikan CEPA penting bagi Indonesia dan UEA.

Pertama, secara historis, CEPA adalah perundingan pertama Indonesia dengan negara di kawasan Teluk, begitu pula bagi UAE, ini merupakan kemitraan ekonomi komprehensif dengan Indonesia.

Kedua, Indonesia dan UEA sebagai dua kekuatan ekonomi utama perlu mempererat kerja sama sehingga dapat saling melengkapi. Terutama, di masa pandemi yang penuh tantangan ini, dibutuhkan terobosan baru untuk saling mendorong ekonomi kedua negara.

Ketiga, CEPA diharapkan bukan sekadar kemitraan/kerja sama pemerintah dengan pemerintah (GtoG) tetapi juga antar-pelaku usaha (BtoB) dan masyarat kedua negara.

CEPA akan semakin membangun kepercayaan kedua negara untuk lebih meningkatkan perdagangan dan investasi, serta meningkatkan intensitas pertemuan untuk kerja sama yang berkelanjutan.

Mendag Lutfi menegaskan, IUAE-CEPA dapat secara signifikan mendorong peningkatan produktivitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja, kolaborasi bisnis, dan berkontribusi pengentasan kemiskinan bagi kedua belah pihak.

Dalam peluncuran perundingan IUAE-CEPA, Mendag menjelaskan terbukanya kemungkinan untuk mendorong dua sektor penting, yaitu halal dan niaga elektronik (e-commerce).

“Terkait dengan halal, saya bercita-cita membangun industri halal kolaboratif yang kuat antara Indonesia-UEA. Tidak hanya untuk pasar kedua negara, tetapi juga untuk dunia. Kedua negara termasuk negara terkemuka dalam industri halal global, sehingga masalah halal menjadi salah satu prioritas utama dalam persetujuan ini,” jelas Mendag.

0 Response to "Jokowi Berangkat ke Uni Emirat Arab Bahas Kerja Sama Ekonomi"

Posting Komentar