Alhamdulillah, Warga Jembrana Dapat Sumbangan Daging Sapi Kurban 570 Kilogram




Sapi pemberian Jokowi seberat 570 Kilogram, dipotong oleh warga Loloan Timur, Kecamatan dan Kabupaten Jembrana, Bali, usai salat Id. Sapi tersebut  lalu dibagi-bagi kepada 1.000 jemaah masjid Baitul Qodim, Kelurahan Loloan Timur.

Warga sekitar Masjid Baitul Qodim antusias melihat proses pemotongan hewan kurban, karena salah satunya merupakan sapi sumbangan Jokowi. Sapi tersebut adalah yang pertama kalinya diberikan kepada warga Loloan Timur.

"Begitu ramai. Tidak seperti biasanya, karena mendengar sapi presiden yang ukurannya lumayan besar, masyarakat antusias menyaksikan," kata Ketua panitia kurban masjid Baitul Qodim Ahmad Bukhari di lokasi.

Penerima daging kurban sekitar 1.000 orang warga tersebut, masing-masing mendapat sekitar 6 ons daging bersih. "Daging kurban sudah dibagikan kepada semua warga," jelasnya.


Pemotongan Sapi Kurban Sumbangan Jokowi Libatkan 5 Tukang Jagal

Sapi Bali seberat 570 kilogram (kg) bantuan kurban Idul Adha 1443 Hijriah dari Jokowi di Masjid Agung Baitul Qadim, Lingkungan/Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, dipotong seusai salah id  Minggu (10/7) pagi.

Sapi bantuan  Jokowi  itu, dipotong bersama 7 ekor sapi dan 2 ekor kambing kurban di masjid setempat dengan melibatkan 5 orang tukang jagal.

Pemotongan hewan kurban di Masjid Baitul Qadim sendiri dimulai sejak pukul 08.30 hingga 13.00 Wita dengan petugas jagal sebanyak lima orang.  Sapi itu sebelumnya dibawa dari tempat penitipan menuju masjid dengan menggunakan pick up.  

Setelah diturunkan di sebelah masjid, sapi ukuran jumbo itu diikatkan ke pohon dan mengikatkan tali pada salah satu kaki.  Kemudian tali ditarik untuk merobohkan dan mengikatkan seluruh kaki sapi tersebut. Setelah berhasil dilumpuhkan, barulah dieksekusi. 

"Sapinya jinak. Kebetulan tukang jagalnya juga biasa motong sapi. Sudah ada pawangnya. Tidak ada kendala," terang Ketua Panitia Kurban Masjid Agung Baitul Qadim, Ahmad Bukhari.


Pemotongan Hewan Kurban Dipantau Ketat

Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng melakukan pemantauan dan pengawasan ketat pemotongan hewan kurban dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Minggu (10/7).

Hal ini terkait sedang merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi. Sebanyak 20 orang dokter hewan disebar di delapan kecamatan untuk memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban.

Pemeriksaan hewan kurban sesuai aturan dilaksanakan sebanyak dua kali. Yakni sebelum disembelih antemortem dan setelah disembelih postmortem. Seluruh pemeriksaan hewan kurban dilakukan dari Sabtu (9/7) hingga Minggu (10/7).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Made Sumiarta mengatakan timnya hingga Minggu sore masih melakukan pemantauan pemotongan hewan kurban. Terutama pemotongan yang dilakukan di masing-masing masjid. Hingga Minggu sore, laporan data jumlah hewan kurban baru masuk di Kecamatan Banjar dan Buleleng. Ada sebanyak 85 ekor sapi dan 116 ekor kambing.

“Sejauh ini dari data sementara belum ditemukan hewan kurban yang tidak layak atau dalam keadaan sakit. Semuanya aman. Tetapi laporan belum semua masuk tim kami masih melakukan pemantauan di masing-masing kecamatan,” kata Sumiarta.

Pemeriksaan sebelum dipotong meliputi kesehatan hewan kurban yang dicek dengan pemeriksaan fisik. Meliputi suhu tubuh, bola mata, dan kelopak mata. Setelah hewan kurban dipotong dilakukan pemeriksaan postmortem seperti pada bagian paru-paru dan hati. Hewan sehat, paru-paru berwarna pink tidak lengket dengan bagian tubuh lain, tidak ada cacing hati.

Selain melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem, petugas juga mengecek kondisi kesehatan kurban, untuk memastikan tidak ada yang terserang PMK. "Kami lengkap memeriksa kesehatan hewan. Selain mengecek apakah terpapar PMK, kami juga mengecek organ sapi apakah terdapat cacing hati. Kalau ada, hatinya langsung dieliminasi," tegas Suparma.

Khusus Standar Operating Procedure (SOP) pemotongan kurban sapi diarahkan ke Rumah Potong Hewan (RPH). Anjuran tersebut pun secara resmi dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Seperti jika ditemukan ciri-ciri hewan yang kurang sehat maka akan dilakukan prosedur dengan tidak mengambil bagian kepala, tulang dan jeroannya.

Namun karena keterbatasan RPH, maka pemotongan hewan kurban diperkenankan dilakukan di masjid, dengan pemantauan ketat dokter hewan. “Masih bisa dipotong di masjid dengan catatan pengurus masjid melaporkan kepada kami, kemudian kami akan menerjunkan tim pemantauan ke lokasi. Setelah disembelih juga tempat dan petugas harus didesinfektan,” imbuh Sumiarta.

0 Response to " Alhamdulillah, Warga Jembrana Dapat Sumbangan Daging Sapi Kurban 570 Kilogram "

Posting Komentar