Dalam kunjungan kerjanya ke Uni Emirat Arab, Jokowi telah berdialog dengan para investor dari Uni Emirat Arab. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, pada Jumat (01/06/2022).
Erick Thohir yang juga ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa para investor dan pengusaha Uni Emirat Arab optimistis untuk bekerja sama dalam proyek-proyek penting dari ke dua negara yang bersangkutan.
“Alhamdulillah tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi di mana mereka sangat optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara dua negara, yaitu UAE, Abu Dhabi, dengan tentunya Indonesia,” ujar Erick, Minggu (3/7/2022).
Para pengusaha dan investor yang hadir dalam pertemuan dengan Jokowi yaitu Founder and Co-Chief Investment Officer, Bridgewater Associates Ray Dalio, CEO Group G42 Ltd Peng Xiao, CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali.
Mengapa Uni Emirat Arab Penting?
Indonesia memandang peran penting UEA khususnya Dubai sebagai salah satu pusat perdagangan dunia dimana Dubai sebagai pusat impor dan reeskspor produk Indonesia di pelbagai negara. Karena itu Indonesia akan memanfaatkan peran Dubai untuk peningkatan ekspor produk pertanian dan buah-buahan, selain ekspor langsung yang dilakukan oleh Lulu Hypermarket ke UEA dengan nilai lebih dari $ 150 juta tahun 2013.
Ekspor komoditi Indonesia ke UEA antara lain mesin, kendaraan bermotor, peralatan listrik, suku cadang pesawat, produk dari kayu, batu berharga, makanan jadi, produk sayuran dan hewan, dll. Adapun impor Indonesia dari UEA terdiri dari mesin, minyak bumi (crude oil), pelumas, alumunium, bahan kimia, dan biji plastik.
Adapun Indonesia terus menjalin hubungan baik dengan UEA. Indonesia dan UEA sedang memfinalkan perundingan Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA), khususnya yang berkaitan dengan akses pasar perdagangan barang.
Komunikasi dan pertemuan secara intens terus dilakukan oleh kedua pihak dengan harapan IUAE-CEPA dapat segera ditandatangani oleh Menteri Perdagangan kedua negara dalam waktu dekat. Dengan berlakunya IUAE-CEPA ini, diharapkan ekspor Indonesia ke UEA dapat meningkat sebesar 53,9 persen 10 tahun ke depan.
Setelah diluncurkannya perundingan IUAE-CEPA pada September tahun lalu, perundingan IUAE-CEPA secara substantif disepakati oleh kedua negara. Kedua negara melakukan empat kali putaran perundingan sebelumnya.
Terdapat sepuluh kelompok kerja yang membahas berbagai isu substantive, yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa, ketentuan asal barang, serta kepabeanan dan fasilitasi perdagangan. Kemudian, investasi, kerja sama ekonomi, hak kekayaan intelektual, pengadaan barang dan jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, dan ekonomi Islam serta hukum dan isu kelembagaan.
Pintu Masuk Perdagangan ke Timur Tengah Akhirnya Terbuka
Indonesia dan Uni Emirat Arab berhasil menandatangani perjanjian kerjasama IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement) pada Jumat, 1 Juli 2022. Perjanjian ini merupakan sebuah terobosan bagi Indonesia dalam aspek perdagangan antar ke dua negara.
Zulkifli Hasan mengatakan, perjanjian ini menjadi pintu masuk Indonesia ke UEA yang merupakan hub untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan nontradisional seperti di kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Tak hanya itu, menurut Zulkifli, kesepakatan IUAE-CEPA juga menjadi catatan bersejarah karena ini kali pertama Indonesia memiliki perjanjian dagang dengan negara di Kawasan Teluk.
"Bapak Presiden RI menyambut positif penyelesaian persetujuan IUAE-CEPA," ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (2/7/2022).
Zulhas menjelaskan, penyelesaian IUAE-CEPA sekaligus menjadi momentum yang tepat untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Sebab, pandemi telah membuat hampir seluruh negara di dunia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Kita harap bersama ketika IUAE-CEPA ini diimplementasikan, peningkatan kinerja sektor perdagangan dan investasi yang didorong melalui IUAE-CEPA dapat semakin mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 serta meningkatkan daya saing Indonesia," jelasnya.
Setelah ditandatangani, proses lebih lanjut adalah ratifikasi atau pengesahan IUAE-CEPA yang akan dilakukan bersama oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebelum akhirnya nanti dapat berlaku dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kedua negara.
0 Response to " Jokowi Bertemu dengan Investor Uni Emirat Arab, ada apa?"
Posting Komentar