Kalimantan Timur Kedatangan Kurban Sapi 800 Kilogram Sumbangan Jokowi



Jokowi menyumbangkan hewan kurban berupa satu ekor sapi dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah Tahun 2022 untuk Provinsi Kalimantan Timur(Kaltim). Pada tahun ini, sapi yang dikirimkan adalah jenis Simental yang berbobot 800 kilogram.

Sapi yang diberikan Jokowi tahun ini untuk Kaltim tidak didatangkan dari luar, tetapi berasal dari peternak Desa Muang Lempake.

"Sapi ini didatangkan dari Desa Muang Lempake yang sebelumnya sudah dilakukan Inseminasi Buatan (IB) Lokal. Jadi kita tidak mendatangkan sapi dari luar," kata Munawwar.

Terkait kesehatan dan keamanan sapi terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Munawwar menegaskan bahwa sapi yang sudah diperiksa oleh Staf Kepresidenan dinyatakn aman dan sehat.

"Semua sudah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Kepresidenan. Jadi sudah dipastikan hewan kurban aman dan sehat yang datang ke sini," pungkasnya.


Istana Pastikan Sapi Kurban Presiden Jokowi Sehat dan Bebas PMK

Sapi kurban yang diberikan Jokowi dipastikan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini ditegaskan oleh Kepala Sekretriat Kepresidenan Heru Budi Hartono. 

Jokowi sudah menyiapkan satu ekor sapi untuk masing-masing 34 provinsi di Indonesia sebagai hewan kurban, untuk perayaan Idul Adha seperti tahun-tahun sebelumnya. 

"Terkait prosesnya bagaimana dan kita ketahui isunya saat ini PMK. Kami bersama para gubernur menjaga itu, supaya semuanya sapi-sapi kurban itu sesuai dengan karakter kesehatan yang sudah ditetapkan kementerian terkait," ujar Heru Budi Hartono kepada awak media di Istana, Jakarta Pusat, Jumat (8/7/2022).

34 ekor sapi dari Presiden Jokowi tersebut kata Heru, sudah melewati berbagai tahapan perawatan dan pemeriksaan sehingga bebas dari PMK. 

"Kami bekerja sama dengan para Gubernur, Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, dan Dinas Pertanian setempat," ujarnya. "Dikoreksilah sapi itu dan lain-lain. Maka tentunya sudah melewati dari proses-proses kesehatan yang diberikan sapi dari Bapak Presiden tentunya sudah sehat. Itu langkah pertama," sambungnya.

Ia mengungkapkan, awalnya pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan sapi lokal yang sehat dan sesuai kriteria. "Kemudian setelah ditentukan, turun Dinas Peternakan setempat dan didampingi dikonsultasikan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Agama," jelas Heru. 

Sapi-sapi tersebut kata dia, juga selalu dirawat agar menjelang pemotongan tidak terjangkit PMK. "Diawasi unsur staf dari Dinas Pertanian supaya sehat, gemuk, dan tidak tertular (PMK), istilahnya sudah dipingit dan ada juga yang sudah mendekati lokasi (ibu kota Provinsi)," tutup Heru.


Wabah PMK Tak Turunkan Semangat Berkurban Umat Islam di Indonesia

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi atau akrab disapa Gus Fahrur berharap wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) tidak menurunkan semangat berkurban umat muslim di Indonesia. 

Menurut Gus Fahrur, semangat berkurban harus tetap digalakkan dengan subtitusi hewan yang relatif lebih sedikit terpapar wabah tersebut. 

"Jangan terkendala dengan adanya PMK ini, saya melihat PMK sangat menurunkan minat orang melakukan kurban. Harusnya kita galakkan, kalau tidak sapi ya kambing. Kan ada beberapa kasus PMK sehingga sapi sulit keluar daerah, nah ini ada pembatasan," kata Gus Fahrur saat dihubungi melalui telepon.

Terkait pembatasan mobilitas ternak hewan kurban, Gus Fahrur juga menyarankan umat muslim berkurban di kampung halaman mereka masing-masing. Warga bisa mengirimkan uang tanpa perlu ikut prosesi pemotongan hewan kurban. 

"Artinya kalau tidak mungkin dibawa ke Jakarta ya dilakukan di daerah saja. Saya misalnya ngirim uang dari Jakarta ngirim ke Malang, itu nggak masalah," ucap Gus Fahrur. 

Selain dengan cara mengirimkan uang ke desa, Gus Fahrur juga menyarankan warga yang hendak menunaikan ibadah kurban dengan menyalurkan ke lembaga yang kredibel. 

"Saran saya dikirim ke daerah ngggak masalah atau lewat ke lembaga-lembaga itu. Lembaga yang kredibel ya seperti NU dan Muhammadiyah," tutur dia.


Ada Wabah PMK, Ini Imbauan Menteri Agama Saat Berkurban Idul Adha

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan umat Islam tak memaksakan diri untuk berkurban di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Dia mengatakan, berkurban pada hari raya Idul Adha hukumnya sunah. “Bagi umat Islam, menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha hukumnya sunah muakkadah. Namun demikian, umat Islam diimbau untuk tidak memaksakan diri berkurban pada masa wabah penyakit mulut dan kuku,” kata Yaqut melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/6).

Lebih lanjut, Yaqut mengimbau umat Islam membeli hewan kurban yang sehat dan tidak cacat sesuai dengan kriteria, serta menjaganya agar tetap sehat sampai hari penyembelihan.

“Atau, menitipkan pembelian, penyembelihan, dan pendistribusian hewan kurban kepada Badan Amil Zakat, Lembaga Amil Zakat, atau lembaga lainnya yang memenuhi syarat,” ujarnya.


0 Response to " Kalimantan Timur Kedatangan Kurban Sapi 800 Kilogram Sumbangan Jokowi"

Posting Komentar