Mengagumkan! Putin Berani Berbicara Dekat dengan Jokowi


Jokowi menemui Vladimir Putin dalam misi mempromosikan perdamaian atas ketegangan yang saat ini berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Hanya saja, yang menjadi perhatian dalam pertemuan antara Jokowi dengan Putin adalah bahwa perbincangan antar ke dua kepala negara tersebut hanya dibatasi dengan sebuah meja kecil. Hal ini sangat kontras dengan pertemuan Vladimir Putin dengan Macron yang dibatasi dengan meja sepanjang 6 meter.

Terdapat banyak sekali orang yang berspekulasi atas perbedaan cara Putin menanggapi tamu yang dia temui. Ada yang membahas dari sisi sejarah di mana karena Rusia adalah sahabat dekat dengan Indonesia sejak zaman kemerdekaan Indonesia, ada juga yang mengatakan bahwa Putin ingin menunjukkan bahwa dia memiliki kuasa terhadap Macron.

Indonesia adalah negerinya Bung Karno yang menjadi sohib Rusia sejak dulu. Sedangkan Macron berasal dari negaranya Napoleon, yang pernah menyerbu Rusia. Imbasnya sampai ke jarak pertemuan di Kremlin: Putin-Jokowi dekat dan Putin-Macron jauh

Namun, setelah diselidiki, alasan mengapa Putin menggunakan ukuran meja yang berbeda dikarenakan pada saat Putin bertemu Jokowi, angka persebaran Covid-19 sudah membaik sementara pada saat pertemuan dirinya dengan Macron, angka penularan Covid-19 masih relatif tinggi dan dinyatakan berbahaya. 

Bukti Nyata Kerjasama antara Rusia dengan Indonesia

Dalam pertemuan dirinya dengan Jokowi di Kremlin, Putin secara gamblang menyebut bahwa Rusia dan Indonesia sudah sejak lama menjalin hubungan persahabatan. Bahkan Putin juga menyebut beberapa jasa yang telah ditorehkan oleh bangsa Rusia dalam pembangunan Republik Indonesia.

"Izinkan saya mengingatkan kepada Anda bahwa bangsa kami telah memberikan segenap bantuan untuk Indonesia dalam pembangunan bangsa dan negara, serta memperkuat posisi republik muda anda dalam kancah internasional," ujar Putin ke Jokowi dikutip dalam keterangan rilis pers Presiden Rusia, terbit Kamis (30/7/2022).

Apabila diuraikan secara seksama, adapun beberapa bentuk kerjasama hasil hubungan bilateral antara Rusia dengan Indonesia yang di antaranya adalah:

1. Rusia menjadi tujuan ekspor potensial Indonesia

Di masa kini, Rusia telah menjadi tujuan ekspor potensial untuk produk-produk pertanian Indonesia. Perdagangan antara Indonesia dan Rusia tahun 2016 bernilai US$2,11 miliar yang menguntungkan Indonesia dengan surplus US$411 juta.

Nilai perdagangan naik dari US$1,9 miliar pada 2015. Ekspor komoditas indonesia di luar minyak dan gas ke Rusia tumbuh 8,5 persen sampai tahun 2017. Komoditas ekspor Indonesia ke Rusia antara lain minyak sawit dan turunannya, kopi, karet, minyak kelapa dan kakao.

2. Kerjasama Militer-teknis

 

Pada awal tahun 2020, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoygu mengatakan bahwa kerja sama militer-teknis antara Rusia dan Indonesia memiliki setiap peluang untuk mencapai tingkat strategis. Menteri pertahanan Rusia mencatat bahwa kementeriannya memandang Indonesia sebagai salah satu mitra utama Rusia di kawasan Asia-Pasifik, dan dialog dengan negara ini didasarkan pada rasa saling menghormati dan persahabatan.

 

3. Membantu Misi Diplomatik Indonesia ke Luar Negeri di Masa Awal Kemerdekaan 


Di masa-masa awal kemerdekaan, Rusia telah membantu mempermudah Indonesia untuk misi diplomatik di dunia.  Pada bulan April 1950 delegasi tingkat tinggi Indonesia tiba di Moskow untuk mengadakan pembicaraan tentang pertukaran misi diplomatik.

Pada saat itu Rusia masih bernama Uni Soviet. Pada tahun 1950 Uni Soviet mendukung keanggotaan Indonesia di PBB, tetapi tidak ada langkah praktis yang diambil untuk pertukaran misi diplomatik dan pengembangan hubungan Soviet-Indonesia pada tahun 1950 hingga 1954.

Uni Soviet merupakan salah satu negara yang menyambut baik lahirnya Indonesia sebagai negara merdeka dan Uni Soviet mengecam segala bentuk kolonialisme. Tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan RI mengharapkan dukungan dan bantuan dari Uni Soviet. Di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Uni Soviet berkali-kali mengangkat masalah Indonesia dan menuntut PBB untuk menghentikan agresi militer Belanda, serta menghimbau dunia internasional untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Zhukov, seorang diplomat Soviet yang berpengalaman, mulai menjalin hubungan pribadi yang bersahabat dengan para pemimpin negara Indonesia yang berkuasa dan orang-orang berpengaruh di kalangan politik dan sosial Indonesia. Untuk tujuan ini ia tidak hanya menggunakan diplomat kedutaan Soviet tetapi juga perwakilan budaya dan seni Soviet. Pembentukan hubungan diplomatik penuh memberikan dorongan bagi pengembangan luas kontak timbal balik aktif di bidang sains, budaya, sastra, seni dan olahraga. 

0 Response to "Mengagumkan! Putin Berani Berbicara Dekat dengan Jokowi"

Posting Komentar