Luar Biasa! Misi Perdamaian Jokowi Berbuah Berkah


Kunjungan Jokowi ke Rusia sebagai bagian dari misi perdamaian yang berasaskan politik bebas dan aktif milik Indonesia terbukti telah menjadi berkah bagi negara-negara di dunia. Hal ini dapat terlihat dari harga komoditas pangan yang kembali stabil. 

“Saya bisa merasakan langsung efeknya dan dunia bisa merasakan langsung. Dunia harus berterima kasih kepada Pak Jokowi,” kata Connie Rahakundini Bakrie dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Sukses Besar! Jalur Pangan Rusia Terbuka, Jokowi: Mission Accomplished,’ Minggu, 3 Juli 2022.

Salah satu komoditas pangan yang telah terbukti stabil harganya adalah Jagung. Faktor yang lain yang mendukung stabilnya harga komoditas pangan adalah komitmen putin untuk memasok pupuk sebagai bagian dari “Koridor pangan”.

“Yang dikhawatirkan kalau konflik berkelanjutan atau komoditas terbatas, petani kita terkena dampak,” papar Connie. 

Peran Jokowi di G20 dan G7 dalam Mengstabilkan Harga Komoditas Dunia

Kunjungan kerja Jokowi yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Jerman diselingi dengan pertemuan bilateral bersama sejumlah pemimpin negara yang membahas beberapa topik. Dalam setiap pertemuan bilateral tersebut, tidak sedikit Jokowi membahas mengenai Presidensi G20 di Indonesia.

Hal yang ditekankan oleh Jokowi pada negara-negara G7 dan G20 adalah menyerukan untuk bersama-sama mengatasi krisis pangan yang saat ini mengancam rakyat di negara-negara berkembang jatuh ke jurang kelaparan dan kemiskinan ekstrem.

Dalam lawatan kerja tersebut, Jokowi juga berkunjung ke wilayah konflik di Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan mengunjungi Rusia untuk menemui Presiden Rusia Vladmir Putin. Jokowi membawa misi perdamaian dengan kerelaannya menjadi jembatan komunikasi bagi kedua negara yang berkonflik.

Tujuan kunjungan Jokowi ke dua negara yang berkonflik tersebut adalah perdamaian kedua negara yang juga turut menjamin rantai pasok pangan, pupuk, dan energi dapat segera diperbaiki. Di mana negara Ukraina dan Rusia adalah negara yang berpengaruh penting terhadap rantai pasok pangan dunia. Dengan begitu, satu simpul masalah dari krisis pangan dan krisis energi di dunia bisa diurai.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyinggung masalah ekspor gandum dari negaranya ke Indonesia dalam pertemuan dengan Jokowi. Zelensky menyebut blokade Rusia atas ekspor grain atau bijian-bijian, termasuk gandum, Ukraina telah mendisrupsi pasar global dan jutaan ton yang harusnya dapat dikirim ke masyarakat Indonesia.

"Kita harus melakukan setiap hal yang memungkinkan untuk mengangkat blokade Rusia di Laut Hitam untuk meneruskan ekspor gandum," kata Zelensky.

Bukti nyata akan dampak dari konflik Ukraina dan Rusia dapat disaksikan di dalam negeri. Akibat dari perang yang telah berkecamuk selama hampir lima bulan tersebut, persediaan pupuk dalam negeri terkena imbasnya dimana stok pupuk mengalami keterbatasan. 

Sebagaimana diketahui, Rusia adalah pemasok bahan baku pembuatan pupuk yang di mana target ekspornya adalah negara Indonesia. Namun, pecahnya perang antara Ukraina dengan Rusia telah menyebabkan sulitnya mendapatkan bahan baku untuk membuat pupuk. Alhasil, kelangkaan bahan baku tersebut memberikan dampak yang sangat besar terhadap ketersediaan pupuk di tanah air. 

Untuk menanggulangi dampak dari konflik tersebut, Jokowi menawarkan gagasan Koridor Pangan dalam pertemuannya dengan dua pemimpin negara yang sedang berperang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin. Koridor pangan artinya memberikan jaminan agar ekspor pangan kedua negara bisa berjalan lancar di tengah kecamuk perang.

Koridor pangan ini menyangkut kepentingan kedua negara. Pertama, ekspor gandum Ukraina bisa berjalan lancar. Kedua, ekspor pangan dan pupuk Rusia pun juga bisa berjalan dan tidak dikenai sanksi.

Ekspor gandum, yang jadi komoditas unggulan Ukraina, sebelumnya terdampak karena blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam di wilayah Odesa, Ukraina. Bahkan, pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus sampai ikut bersuara agar Rusia mencabut blokade ini.

Jokowi  meminta dukungan negara barat di G7 untuk membantu reintegrasi ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global. Jokowi pun terang-terangan meminta G7 untuk tidak mengenai sanksi terhadap dua komoditas Rusia tersebut.

Jokowi juga meminta kebijakan untuk tidak mengenai sanksi tersebut disampaikan secara proaktif kepada publik dunia. Sehingga, tidak terjadi keraguan berkepanjangan di publik internasional.

0 Response to "Luar Biasa! Misi Perdamaian Jokowi Berbuah Berkah"

Posting Komentar