Jokowi memberikan bantuan sapi kurban ke 34 provinsi di Indonesia. Sapi kurban itu berasal dari peternakan daerah setempat yang ditunjuk kepala daerah masing-masing.
"Kita minta dari peternakan setempat yang ditunjuk oleh gubernur tentunya kita membantu ya, misalnya di Aceh kita tanya pak gubernur yang cocok kita beli sapi yang telah ditetapkan di mana? Oh di sini ya kita beli. Setelah itu turun Dinas Peternakan setempat dan didampingi oleh, dikonsultasikan oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Agama juga," kata Heru Budi Hartono kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (8/7/2022).
Heru mengatakan pemberian bantuan sapi kurban ini sudah disiapkan jauh-jauh hari sebagaimana dilakukan juga di tahun-tahun sebelumnya. Adapun penentuan lokasi kurban diserahkan ke setiap gubernur.
setiap provinsi bakal mendapatkan satu sapi kurban. Beratnya rata-rata 800 kilogram hingga 1 ton. "Ada tadi daerah tertentu 1,4. NTB 1,4 ton," ujar Heru.
Wabah PMK Tak Turunkan Semangat Berkurban Umat Islam di Indonesia
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi atau akrab disapa Gus Fahrur berharap wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) tidak menurunkan semangat berkurban umat muslim di Indonesia.
Menurut Gus Fahrur, semangat berkurban harus tetap digalakkan dengan subtitusi hewan yang relatif lebih sedikit terpapar wabah tersebut.
"Jangan terkendala dengan adanya PMK ini, saya melihat PMK sangat menurunkan minat orang melakukan kurban. Harusnya kita galakkan, kalau tidak sapi ya kambing. Kan ada beberapa kasus PMK sehingga sapi sulit keluar daerah, nah ini ada pembatasan," kata Gus Fahrur saat dihubungi melalui telepon.
Terkait pembatasan mobilitas ternak hewan kurban, Gus Fahrur juga menyarankan umat muslim berkurban di kampung halaman mereka masing-masing. Warga bisa mengirimkan uang tanpa perlu ikut prosesi pemotongan hewan kurban.
"Artinya kalau tidak mungkin dibawa ke Jakarta ya dilakukan di daerah saja. Saya misalnya ngirim uang dari Jakarta ngirim ke Malang, itu nggak masalah," ucap Gus Fahrur.
Selain dengan cara mengirimkan uang ke desa, Gus Fahrur juga menyarankan warga yang hendak menunaikan ibadah kurban dengan menyalurkan ke lembaga yang kredibel.
"Saran saya dikirim ke daerah ngggak masalah atau lewat ke lembaga-lembaga itu. Lembaga yang kredibel ya seperti NU dan Muhammadiyah," tutur dia.
Ada Wabah PMK, Ini Imbauan Menteri Agama Saat Berkurban Idul Adha
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan umat Islam tak memaksakan diri untuk berkurban di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Dia mengatakan, berkurban pada hari raya Idul Adha hukumnya sunah. “Bagi umat Islam, menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha hukumnya sunah muakkadah. Namun demikian, umat Islam diimbau untuk tidak memaksakan diri berkurban pada masa wabah penyakit mulut dan kuku,” kata Yaqut melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/6).
Lebih lanjut, Yaqut mengimbau umat Islam membeli hewan kurban yang sehat dan tidak cacat sesuai dengan kriteria, serta menjaganya agar tetap sehat sampai hari penyembelihan.
Sementara, umat Islam yang hendak berkurban namun berada di daerah wabah PMK diimbau untuk melakukan penyembelihan di rumah potong hewan (RPH).
“Atau, menitipkan pembelian, penyembelihan, dan pendistribusian hewan kurban kepada Badan Amil Zakat, Lembaga Amil Zakat, atau lembaga lainnya yang memenuhi syarat,” ujarnya.
Kementerian Agama pun telah menerbitkan panduan penyelenggaraan shalat hari raya Idul Adha dan pelaksanaan kurban tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi. Panduan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama (SE Menag) Nomor 10 Tahun 2022 yang ditandatangani Menag Yaqut Cholil Qoumas pada 24 Juni 2022.
Yaqut bilang, edaran ini diterbitkan untuk memberikan rasa aman kepada umat Islam dalam menyelenggarakan shalat Idul Adha dan pelaksanaan kurban di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
“Ini panduan bagi masyarakat dalam menyelenggarakan shalat hari raya Idul Adha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban dengan memperhatikan kesehatan hewan kurban sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat,” ujarnya.
0 Response to " Merapat! Jokowi Sumbangkan Kurban ke 34 Provinsi"
Posting Komentar