Jokowi Cerita Ekonomi Bisa Minus 17 Persen Kalau Dulu RI Lockdown



SEPUTAR INDONESIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiratkan kengeriannya membayangkan penguncian wilayah (lockdown) pada awal pandemi covid-19 muncul. Pasalnya, ia menyebut ekonomi RI bisa minus hingga 17 persen.

80 persen pembantunya di jajaran Kabinet Indonesia Maju, kata Jokowi, menyarankan lockdown untuk mencegah penularan covid-19 meluas. Namun, saran itu tidak diambilnya dan pemerintah sepakat menerapkan work from home (WFH) dan sekolah online.

"Saat itu jawabannya tidak usah lockdown. Dan, ternyata (keputusan) itu betul. Saya nggak bisa bayangkan kalau lockdown, mungkin (ekonomi) bisa minus 17 persen," tutur Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Bank Mega, Rabu (7/9).

Ekonomi RI pada awal pandemi memang tetap minus, tetapi hanya 2,07 persen. Realisasi itu boleh dibilang lebih baik dibanding negara-negara lainnya yang memutuskan lockdown.

"Memang awal-awal (pandemi), hampir 70 negara melakukan lockdown," jelasnya.

Jokowi menilai pandemi membuat pemerintah banyak belajar untuk menghadapi risiko dari global. Hal ini tercermin ketika pandemi belum usai, terjadi perang di Rusia-Ukraina, perekonomian dalam negeri tetap kuat.

Pada tahun ini, perekonomian dalam negeri kuartal I dan II tercatat berhasil tumbuh di atas 5 persen. Pencapaian ini tidak terlepas dari kerja sama yang makin erat antara pemerintah dan masyarakat.

"Dari pandemi kita belajar banyak menghadapi guncangan-guncangan. Belajar sangat banyak bagaimana mengkonsolidasi agar negara ini bisa bersama-sama, dari pusat, provinsi, daerah sampai ke RT," pungkasnya.


0 Response to "Jokowi Cerita Ekonomi Bisa Minus 17 Persen Kalau Dulu RI Lockdown"

Posting Komentar