Jokowi Meminta BUMN untuk Menyerap Hasil Petani



SEPUTAR INDONESIA - Tidak ingin membebani petani dari harga dan penjualan hasil produksi pangan mereka, Jokowi meminta segenap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membeli seluruh hasil petani dan menjualnya ke konsumen.

"Nah, oleh karena itu kemarin saya mengusulkan, kalau bisa subsidi (pangan) Rp 100 triliun per tahun selama tiga tahun," ujarnya dalam konferensi pers Kinerja 100 Hari Menteri Perdagangan di Auditorium Utama Kemendag, Jakarta Pusat pada Minggu, 25 September 2022.

Menurutnya, program seperti itu sebetulnya sangat mendasar, karena di seluruh dunia melakukan hal yang sama. Ide ini pun di, kata dia, sudah muncul di pemerintaham sejak puluhan tahun lalu. Namun baru kali ini digaungkan kembali dalam rapat kabinet. 

Jika wacana ini dapat direalisasikan, petani tidak dibebani tugas tambahan yang bukan bidangnya. Harapannya letani bisa lebih produktif. Sehingga, dukungan pada petani pun dapat fokus terhadap teknologi dan pasar. 

"Kalau udah itu sudah kita nggak perlu impor lagi. Jadi jangan sampai dia kalau bikin banyak nggak laku. Oleh karena itu harus dibeli oleh negara, tugasnya pemerintah itu membeli," tutur Zulkifli.

Alhasil, perlu dibangun gudang untuk menampung stok. Misalnya, tanggung jawab itu bisa diberikan pada Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau juga Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).


Bersiap Hadapi Krisis Pangan, Jokowi Gelontorkan Dana Bangun Ketahanan Pangan Indonesia

Untuk menghadapi krisis pangan yang semakin nyata, Jokowi mulai melakukan serangkaian langkah mitigasi agar krisis tersebut tidak merembet lebih dalam ke perekonomian Nasional. 

Salah satunya adalah dengan mengalokasikan dana hingga Rp 95 triliun untuk mendukung ketahanan pangan nasional dalam APB 2023. Salah satu yang akan didorong adalah meningkatkan ketersediaan akses dan kualitas pangan.

Arah kebijakan ketahanan pangan pada tahun depan mencakup peningkatan produktivitas komoditas pangan strategis, dorongan untuk terciptanya sumber daya manusia (SDM) pertanian dan perikanan yang berdaya saing.

Lewat anggaran ketahanan pangan di tahun depan, Jokowi juga akan mendorong pemanfaatan teknologi dan data, serta pengembangan iklim investasi, perkuatan sistem logistik pangan nasional, dan transformasi sistem pangan yang berkelanjutan.

"Belanja pemerintah pusat untuk ketahanan pangan akan disalurkan pada Kementerian Pertanian untuk menjaga keberlanjutan peningkatan produksi komoditas pangan prioritas, pengembangan diversifikasi pangan lokal, penguatan rantai pasok logistik pangan dan food estate," jelas Isa.

0 Response to "Jokowi Meminta BUMN untuk Menyerap Hasil Petani"

Posting Komentar