Jokowi Perkuat Kerja Sama Ekspor Perikanan Indonesia dengan Rusia



SEPUTAR INDONESIA - Untuk mengembangkan potensi industri perikanan Indonesia, Jokowi mengupayakan penguatan kerja sama perdagangan produk perikanan dengan otoritas Rusia untuk meningkatkan nilai ekspor perikanan Indonesia ke Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia menjadi salah satu pasar potensial bagi ekspor produk perikanan Indonesia.

"Indonesia memiliki komoditas perikanan unggulan yang dapat mengisi kebutuhan pasar perikanan Rusia seperti udang dan rumput laut," kata Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar usai melakukan pertemuan bilateral dengan Russian Federal Agency For Fisheries Ilya Shestakov di sela acara The V Global Fishery Forum & Seafood Expo Russia di Saint Petersburg, Rusia.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, Antam menerangkan dalam pertemuan bilateral tersebut pihaknya meminta kesepakatan penguatan kerja sama perdagangan produk perikanan dua negara bisa dikebut, sehingga bisa dilakukan penandatanganan dokumen di sela kegiatan G20 di Bali pada November 2022.

Di samping itu, perwakilan dari otoritas Rusia, Shestakov menyampaikan bahwa Rusia memiliki teknologi satelit pengawasan kapal penangkap ikan.

"Kami dapat jajaki kerja sama lebih lanjut terkait alih teknologi pengembangan satelit pengawasan karena sangat dibutuhkan dalam menerapkan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota," kata Antam.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Ishartini yang juga turut dalam kunjungan kerja ke Rusia tersebut menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir Rusia menjadi salah satu pasar potensial bagi ekspor produk perikanan Indonesia.

Pada kesempatan ini, delegasi KKP melakukan kunjungan ke salah satu unit pengolahan ikan yang memproduksi olahan ikan dan rumput laut.

"Kami akan fasilitasi penjajakan peluang ekspor produk perikanan Indonesia yang dibutuhkan oleh industri perikanan Rusia," terang Ishartini.


LPEI dan Sarinah Berkolaborasi Lepas Ekspor Ikan Tuna UMKM

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan PT Sarinah berkolaborasi melalui pelepasan ekspor 27 ton ikan tuna sirip beku senilai 107 ribu dolar AS dari Warehouse Benoa, Bali, menuju ke Tuy Hoa, Vietnam.

Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati mengatakan bahwa Sarinah memiliki beberapa fasilitas di bawah lembaga Sarinah Pandu untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melakukan ekspor.

"Pelepasan ekspor ini merupakan komitmen dari perwujudan transformasi Sarinah dalam menumbuhkembangkan produk unggulan domestik dengan bantuan pembiayaan dari LPEI," kata Fetty dalam keterangan resmi, Jumat.

Pemasok komoditas ekspor tuna sirip kuning beku untuk ekspor kali ini merupakan para nelayan dan UMKM yang telah dikurasi oleh unit usaha ekspor dan perdagangan PT Sarinah.

Menurut dia, kolaborasi ini juga merupakan sinergi konkret dalam memperkuat strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan akses dan layanan keuangan bagi para pelaku usaha dalam negeri untuk merealisasikan ekspor. 

"Dengan berbagai kemudahan yang difasilitasi oleh LPEI, diharapkan kolaborasi ini akan terus berkontribusi dalam mengakselerasi ekspor tanah air,” tambah Fetty.

0 Response to "Jokowi Perkuat Kerja Sama Ekspor Perikanan Indonesia dengan Rusia"

Posting Komentar