Kadin mengajak UMKM inovatif respons naiknya harga BBM



SEPUTAR INDONESIA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengajak para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar semakin inovatif dan kreatif merespons naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

"Dampak naiknya kebutuhan pokok sangat terasa bagi UMKM terutama yang bergerak di produksi pangan," kata Wakil Ketua Kadin Sulut Ivanry Matu, di Manado, Minggu.

Dia mengatakan saat ini saja akibat global perang Rusia-Ukraina itu sudah terasa dengan naiknya bahan baku.

Ia mengatakan hal ini akan berpengaruh juga pada penentuan harga pokok produksi dan harga jual produk jadi.

Di sisi lain, katanya, diperhadapkan pada daya beli yang turun dan ini tentu akan sangat berimplikasi pada revenue para pelaku UMKM.

Sehingga, katanya, UMKM perlu inovasi dan kreatif sehingga walaupun harga bahan baku naik, tapi diimbangi dengan minat pasar yang besar.

Menurut pengalaman sebelumnya setiap ada kenaikan harga BBM maka harga-harga yang lain juga ikut naik.

Kenaikan harga BBM bersubsidi pertalite dari Rp7.650,00 per liter menjadi Rp10 ribu/liter; solar bersubsidi dari Rp5.150,00/liter menjadi Rp6.800,00/liter; dan pertamax nonsubsidi dari Rp12.500,00/liter menjadi Rp14.500,00/liter yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022, pukul 14.30 WIB.


Kain Asli Suku Badui, Potensi dongkrak UMKM?

Ibu Iriana Joko Widodo (Jokowi) turut mendampingi Presiden RI Joko Widodo saat menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (05/09/2022). Ibu Iriana secara khusus mengikuti serangkaian kegiatan pendamping bersama istri Presiden Filipina, Ibu Louise Araneta Marcos.

Sementara Presiden Jokowi dan Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengadakan pertemuan bilateral, Ibu Iriana mengajak Ibu Louise untuk melihat pameran kain asli suku Badui dengan diiringi ilustrasi musik kecapi kumbang Badui. Selain itu, Ibu Iriana beserta Ibu Louise juga menyaksikan proses penenunan tali benang menjadi lembaran kain.

Seorang perajin dari Badui lalu menjelaskan mengenai proses pembuatan kain tersebut.

"Ini kain dari Badui luar, pembuatannya satu sampai empat bulan dengan menggunakan pewarna alami," kata perajin tersebut.

Louise Araneta–Marcos pun tampak mengamati proses pengerjaan kain di mesin tenun mekanis yang dilakukan oleh perajin perempuan selama sekitar 10 menit.

Pada kesempatan tersebut, Ibu Iriana menyerahkan kain tenun asli Badui sebagai kenang-kenangan untuk Ibu Louise.


0 Response to "Kadin mengajak UMKM inovatif respons naiknya harga BBM"

Posting Komentar