SEPUTAR INDONESIA - Dalam menanggapi krisis pangan yang dikabarkan akan melanda Indonesia pada kurun waktu 8 hingga 12 bulan, Jokowi menekankan pentingnya memperkuat peran desa sebagai lumbung pangan nasional.
“Kita perlu menyempurnakan otonomi desa, agar desa dapat bertransformasi menjadi lumbung pangan bangsa. Kekuatan komunitas desa harus dioptimalkan guna menghidupkan kembali kearifan pangan lokal,” ujar Sekjen SKI (Sekretariat Kolaborasi Indonesia) Raharja Waluya Jati.
Selain memfokuskan pada pembangunan desa sebagai lumbung pangan nasional, Jokowi juga merangkul seluruh talenta bangsa dalam bidang pangan dan pertanian untuk bersatu dan berkolaborasi dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Ketersediaan pangan adalah kepentingan nasional yang menjadi agenda seluruh elemen bangsa. Sudah sewajarnya semua pihak bekerjasama untuk menghindarkan Indonesia dari kemungkinan terburuk dalam krisis pangan ini,” ucap Jati.
Menurut Jati, persatuan dan kolaborasi untuk mengatasi krisis pangan di dalam negeri merupakan pijakan yang kokoh dalam membangun solidaritas ketahanan pangan di tingkat dunia.
Solidaritas global semacam itu diperlukan mengingat negara-negara di dunia memiliki ketahanan yang berbeda-beda dalam menghadapi krisis pangan.
“Indonesia dapat menjadi lokomotif ketahanan pangan dunia. Peran semacam itu dibutuhkan agar saat krisis pangan datang, tak satupun negara ditinggalkan,” kata dia.
Jokowi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pengembangan Jalur Distribusi Ikan
Dalam menjaga ketahanan pangan nasional, jalur distribusi memiliki peranan penting agar segenap rakyat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Untuk itu, Jokowi menggencarkan pengembangan jalur distribusi logistik dalam negeri, agar segala kebutuhan masyarakat dapat sampai tepat waktu dan tepat sasaran.
Salah satu cara Jokowi untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan membangun jalur distribusi ikan dalam negeri dengan kereta api.
“Bahwa salah satu jenis transportasi pendukung distribusi adalah moda kereta api. Mengapa? karena PT KAI dapat dipercaya, tidak pernah telat. Selanjutnya saya mengajak para pelaku usaha di jasa logistik dapat bersinergi dalam mendukung logistik perikanan," ujar Antam Novambar.
Dalam peluncuran logistik perikanan, sebanyak 40 TEUs atau sekitar 600 ton produk perikanan akan dikirim dari Stasiun Kalimas Surabaya menuju Stasiun Kampung Bandan di Jakarta sebelum nantinya didistribusikan ke gudang beku atau unit pengolahan ikan (UPI).
“Ikan ini potensinya luar biasa, harus kita manfaatkan untuk pemenuhan protein kita. Dengan adanya potensi yang melimpah ini bayangkan berapa gerbong itu bisa kita gunakan. Mudah-mudahan selanjutnya nanti kereta logistik berangkat dari sini, menuju Jakarta langsung Tanjung Priok kemudian naik lagi ke kapal (setelah diolah di UPI) untuk ekspor," harap Antam.
0 Response to "Jokowi Dorong Desa Menjadi Lumbung Pangan Nasional"
Posting Komentar