SEPUTAR INDONESIA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) digadang-gadang sebagai jalan Indonesia untuk bisa menjadi pemain digital terbesar di ASEAN.
Jokowi menyebut Indonesia punya potensi besar untuk mencapai posisi tersebut. Terutama bila transformasi digital UMKM bisa digenjot.
"Kita menaruh begitu besar perhatian ke digital karena kita punya potensi jadi pemain digital player terbesar di Asia Tenggara. Rp 4.500 Triliun valuenya," ujar Teten Masduki.
Teten mengungkapkan, ekosistem digital membuat UMKM bertahan khususnya pada saat pandemi COVID-19 merebak. Selama pandemi, UMKM mampu bertransformasi dua kali lebih cepat.
"Yang signifikan UMKM yang tumbuh itu yang terhubung dengan ekosistem delta, naik 153 persen dari awal pandemi. Awalnya, 8 juta UMKM ke ekosistem digital, sekarang sudah 22,2 juta (masuk ke ekosistem digital)," ungkap Teten.
Jokowi meyakini akan semakin banyak UMKM yang mampu bertransformasi dan masuk ke ekosistem ekonomi digital.
"30 juta UMKM terhubung ekosistem digital targetnya. Sekarang bukan cuma sosial commerce, tapi ada games, dan TV commerce," pungkas Teten.
Jokowi Dorong Digitalisasi UMKM sebagai Jawaban atas Tantangan Global
Jokowi berkomitmen mendorong pelaku ekonomi kreatif, khususnya UMKM, untuk dapat terus melakukan inovasi, adaptasi, dan terus kolaborasi dalam menghasilkan produk.
Selain itu, Jokowi juga mendorong para pelaku UMKM untuk meningkatkan pemasaran sehingga dapat memberikan dampak yang luas terhadap kebangkitan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja. Salah satu hal yang penting untuk dapat dipahami para pelaku UMKM saat ini adalah pentingnya digitalisasi.
"Digitalisasi dapat meningkatkan daya saing dan memperluas peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan pasar sehingga dapat meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM," kata Sandiaga Uno.
Sebagaimana diketahui, ekonomi kreatif, sebagai bagian dari UMKM Indonesia, memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Saat ini ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dengan nilai kontribusi sebesar 7,8 persen.
Adapun nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai 23,9 miliar dolar AS. Sebelumnya, pada 2020 ekonomi kreatif Indonesia baru berada pada angka 18,8 miliar dolar AS.
"Jika selalu mengikuti pelatihan digitalisasi, UMKM akan mampu menjawab tantangan dan halangan yang ada. Harapan kami juga agar pelaku UMKM dapat tergabung dalam program Gernas BBI," tutur Sandiaga.
0 Response to "Jokowi Dorong UMKM sebagai Pintu Masuk RI Menjadi Pemain Ekonomi Digital Terbesar di ASEAN"
Posting Komentar