Jokowi Maksimalkan Potensi Industri Kopi Nasional Sebagai Tonggak Ekonomi Nasional



SEPUTAR INDONESIA - Sebagai komoditas unggulan bagi sektor perkebunan dalam negeri, industri kopi memiliki peran yang krusial terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

Industri kopi telah berkontribusi sebagai pendorong pendapatan petani kopi, sumber devisa negara, penghasil bahan baku industri, hingga penyedia lapangan pekerjaan melalui kegiatan pengolahan, pemasaran, serta perdagangan ekspor dan impor.

Guna memaksimalkan potensi dari industri kopi, Jokowi terus berupaya mendukung perbaikan tata kelola hulu, tata kelola kelembagaan petani, serta tata kelola pasca panen guna meningkatkan produktivitas, brand, hingga standar pengemasan dalam rangka memasuki pasar global.

“Dengan besarnya potensi yang ada, komoditas kopi memiliki peran penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional, sehingga perlu untuk terus didorong agar menjadi sektor unggulan di Indonesia.” ujar Airlangga.

Ketua Komunitas Kopi Bersenyum atau Kopi Berteman Temanggung Basari Supriyanto juga turut menyampaikan apresiasi atas dukungan Jokowi bagi perkembangan kopi. Hal tersebut dinilai dapat memacu semangat para petani dalam memperbaiki tata kelola hulu hilir dalam pengembangan industri kopi di Indonesia.

Jokowi Mendorong Kreativitas UMKM sebagai Tulang Punggung Hadapi Tantangan Ekonomi Dunia

Jokowi menilai kreativitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi dunia saat ini.

“UMKM harus menjadi tulang punggung, selalu. Mereka lah yang bertahan, karena mereka kreatif dan bisa memiliki pemasukan,” kata Ni Made Ayu Marthini.

Untuk mewujudkan UMKM yang kreatif, Jokowi memiliki beragam inisiatif dan program untuk memberikan bantuan serta dukungan bagi UMKM, yang diharapkan dapat berkelanjutan, baik di sisi bisnis maupun pengembangan kemampuan (skill) tenaga kerja.

“Inilah sebabnya pemerintah seperti Kemenparekraf, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, punya program untuk UKM. Kalau UKM bisa bertahan dan ada pemasukan, maka inflasi bisa dikendalikan. Harga naik adalah keniscayaan, namun, penting adalah affordablity-nya (bagi masyarakat),” ujar Made.

“Kenapa (optimistis)? Pertama, Indonesia punya penduduk 270 juta. Artinya, aktivitas ekonomi bisa diandalkan. Growth-nya ada. Kedua, harga-harga komoditas dunia masih bagus. Balance of trade, neraca perdagangan kita masih bagus dan positif,” lanjut Made.

0 Response to "Jokowi Maksimalkan Potensi Industri Kopi Nasional Sebagai Tonggak Ekonomi Nasional"

Posting Komentar