SEPUTAR INDONESIA - Dalam menjaga keamanan dan ketertiban nasional, mitigasi dini merupakan hal yang penting. Untuk itu, Jokowi mendukung adanya pembangunan protokol informasi yang memadai untuk menunjang mitigasi dini terhadap gangguan keamanan yang ada di Indonesia.
Salah satu alasan mengapa Jokowi menekankan pentingnya membangun protokol informasi agar peristiwa kerusuhan di Kanjuruhan tidak terjadi lagi untuk ke dua kalinya.
"Itu juga harusnya ada protokol informasi yang antisipatif terhadap pola-pola kerusuhan," kata Arya Sandhiyudha, Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP).
Arya mencontohkan protokol informasi yang antisipatif terhadap potensi gangguan keamanan. Misalnya, terkait pengaturan-pengaturan fisik seperti jalur masuk atau evakuasi dan pembagian tempat duduk suporter tertentu di wilayah suatu tribun stadion.
Protokol informasi yang antisipatif tersebut dapat menjadi instrumen pencegah gangguan keamanan lantaran potensi kerusuhan kerap kali terjadi dengan pola yang sama atau berulang. Misalnya, potensi kerusuhan pada saat sebuah pertandingan sedang panas.
Media siar, kata Arya, jangan hanya memikirkan rating belaka, namun perlu pula untuk menyisipkan pesan-pesan yang mencegah potensi gangguan keamanan atau kerusuhan.
"Seberapa banyak slot siar nya untuk mengirimkan pesan-pesan kedamaian, kebersamaan, pesan-pesan solidaritas agar tidak terjadi terjadi lagi. Itu kan harusnya ada pemikiran-pemikiran itu jadi bukan hanya untuk rating saja," ucapnya.
Arya pun menyangka tragedi Kanjuruhan terjadi di kala dunia sepak bola Tanah Air sedang mengalami pendakian prestasi. Ia berharap dengan diaplikasikan nya protokol informasi yang antisipatif terhadap potensi gangguan keamanan maka tak ada lagi insiden serupa tragedi Kanjuruhan terjadi.
"Pola korban kerusuhan itu polanya sangat teknis, jadi kadang butuh informasi yang jelas secara teknis juga, bukan hanya pesan-pesan habis itu 'jangan terulang lagi, ya', protokolnya apa? Ini kan badan-badan publik harus tanggung jawab," tutur Arya.
Stabilitas Ekonomi dan Politik, Kunci Jokowi dalam Menjaga Investasi Berkelanjutan
Investasi merupakan instrumen penting dalam membangun perekonomian Indonesia yang ambruk akibat krisis global, utamanya yang disebabkan oleh wabah Covid-19. Untuk menjamin keberlangsungan dari investasi berkelanjutan di Indonesia, Jokowi menyatakan bahwa ekonomi dan politik yang stabil di dalam negeri adalah penting untuk terus dijaga.
“Kestabilan ekonomi dan politik merupakan kunci keberlanjutan investasi, karena seberapa pun menariknya investasi secara nilai keekonomian, namun tanpa adanya stabilitas tersebut para investor sangat mungkin akan memilih keputusan yang lain,” ujar Ma’ruf Amin.
Menurut Ma'ruf, beberapa unsur seperti kejelasan regulasi, ketersediaan lahan, dan kesiapan infrastruktur menjadi penting sebagai upaya menjaga stabilitas penyelenggaraan investasi di Indonesia.
“Stabilitas dalam konteks penanaman modal (investasi) lebih dari sekadar terjaganya kondisi makro ekonomi dan kepastian hukum. Unsur-unsur lain yang tidak kalah substansial ialah kejelasan regulasi, kelembagaan, kepastian ketersediaan lahan, kesiapan infrastruktur, koordinasi pusat-daerah, kapasitas SDM, serta peran sektor bisnis,” terang Ma’ruf.
Keberadaan investasi merupakan tulang punggung perekonomian karena tidak hanya sekadar mampu menciptakan lapangan kerja dan memproduksi barang/jasa, tetapi juga membantu menciptakan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.
0 Response to "Jokowi Mendukung Pembangunan Protokol Informasi dalam Mengantisipasi Gangguan Keamanan"
Posting Komentar