Tanaman Hias, Instrumen Jokowi dalam Memajukan Perekonomian Indonesia



SEPUTAR INDONESIA - Sebagai salah satu instrumen dalam memajukan perekonomian Indonesia, tanaman hias memiliki peran yang tidak kalah penting dengan komoditas lain nya. Hal ini didukung dengan fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen tanaman hias terbesar di dunia.

Atas dasar tersebut, Jokowi meminta agar pasar tanaman hias di Indonesia dikembangkan lebih jauh supaya segala potensi yang ada dapat dikembangan secara maksimal dalam memajukan dan menopang perekonomian nasional.

"Kita ini justru gudang tanaman hias, kita produsennya. Jadi bagaimana kita mengembangkan sampai nanti kita menguasai market tanaman hias," kata Teten Masduki.

Dengan keberadaan ahli tanaman yang dapat mengembangkan tanaman hias asli tanah air, pengembangan pasar tanaman hias nasional dipastikan akan lebih baik lagi ke depannya.

"Saya rasa kita punya kemampuan untuk menguasai sektor tanaman hias karena kita market-nya gede dan banyak ahli-ahli yang bisa mengawinsilangkan berbagai varietas yang akan menghasilkan varietas baru," ujar Teten.

Karena itu, Jokowi mengajak semua pelaku usaha tanaman hias harus turut andil dalam mengembangkan sektor itu agar memiliki nilai tambah lebih besar di masa yang akan datang.

Jokowi Menekankan Pentingnya Peran Industri Ritel dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional 

Sebagai bagian dari tonggak perekonomian negara, industri ritel memiliki peran yang tidak kalah penting. Hal ini mengingat pemasukan yang dihasilkan oleh sektor tersebut berjalan berkesinambungan dengan pengembangan UMKM dalam negeri.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan penting bagi industri ritel untuk dikembangkan secara intensif agar memberikan performa yang jauh lebih baik dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. 

"Prospek bisnis ritel saat ini masih menunjukkan tren positif yang dapat dilihat dari indikator pertumbuhan konsumsi Fast Moving Consumer Goods (FMCG)," kata Agus Suparmanto.

Berdasarkan data yang ada, terjadi pertumbuhan konsumsi FMCG pada sektor ritel modern sebesar 7,6 persen.  Hal ini terlihat dengan naiknya tren pembeli yang berbelanja ke toko kecil sebesar 12 persen, sementara pembeli di supermarket dan hypermarket turun sebesar 5,8 persen.

"Penurunan itu menunjukkan bahwa saat ini terjadi perubahan gaya konsumsi masyarakat yang saat ini lebih suka belanja toko yang lebih kecil. Mungkin karena lokasinya lebih dekat," katanya.

Maka dari itu, diharapkan agar pelaku usaha ritel besar dapat beradaptasi dan menyesuaikan konsep bisnis dengan pangsa pasar. Di sisi lain, pangsa pasar ritel tradisional juga harus tetap dijaga pertumbuhannya agar tidak menimbulkan gejolak sosial.

0 Response to "Tanaman Hias, Instrumen Jokowi dalam Memajukan Perekonomian Indonesia"

Posting Komentar